Popular Post

rindu " mengubah jalan hidup "

By : Unknown
Setitik rindu yag akan merubah jalan hidup


senja di bulan ramadhan
ramadhan
Entah kenapa hari itu sangat aneh, sesuatu yang berbeda telah terjadi pada jiwa yang gelap, sesuatu yang mungkin sebelumnya tak terpikirkan dalam renungan senja hari. Teringatkan dirimu, rasa yang ingin bertemu denganmu, dan tak dapat lagi tertahankan. Tahun lalu ketika bertemu denganmu adalah yang paling berkesan selama hidup yang terarungi, dan di tahun ini menginginkanlah jiwa lebih ada yang berbeda lagi, lebih ada yang bermakna lagi, dan berkesan lagi, (harapanitumasihada). Ya rindu taktertahankan, terasa sampai kedalam hati terngiang selalu dalam benak. Adalah anugrah ketika semua orang selamu memikirkan mu, anugrah yang tak ternilai harganya, raga ini pun demikian . kesempatan yang baik bagi jiwa ini untuk melakukan hal yang berbeda dari sahabatku pada umumnya, meskipun ada sebagian yang berfikir sama, dan butuh beberapa waktu, ya butuh beberapa waktu, cuman butuh beberapa waktu untuk menunggumu dan membuat kagum mereka :)) . jiwa ini sudah terlalu gelap, dan ingin bersamamu lagi,  agar terang kembali, seperti matahari yang memberikan sinarnya ke bumi. Ya seperti tahun lalu, dan hanya menambahkan sedikit lag waktu untuk bisa terhabiskan bersamamu, juga ditemani sebuah surat dari sang pencipta, DIA yang telah menciptakan surat itu tanpa ada satupun yang cacat, begitu sempurna, begitu indah, dan ketika membaca surat itu, jiwa yang gelap ini luluh seakan terhipnotis, hati yang keraspun dengan sekejap menjadi tak berdaya. Itulah kehebatan surat yang di ciptakam oleh MU, tak ada tandingannya di mukabumi ini , satu orang pun taka da yang mampu membuat nya .maha benar ENGKAU.

Semua orang tahu betapa indah nya dirmu                                                                                                                     semua orang tahu betapa mulianya dirimu                                                                                                                semua orang tahhu betapa ajaibnya dirimu                                                                                                              
dibandingkan  dengan yang lain kaulah yang paling istimewa, kaulah yang paling berkesan menurutku. Dan akulah salah satuorang yang paling ingin bertemu dengan mu saat ini, setiap waktu. Ok mulai dari sekarang sudah ku putuskan, demi mengejar sebuah harapa, bertekad jiwa ini, melakukan hal apapun demi mencapai harapan itu. Bertemu denganmu menerjakan apa yang di perintahkan NYA, selanjutnya istikomah atas apa yang di dapat selama sebulan bersamamu . untuk mempersiapkan kedatangamu jiwa ini terbiasakan hal yang positif , dan apabila telah dating pada waktunya jiwa tak sedikitpu merasa malu, tak sedikit pun merasa canggung, merasa gerogi. Waktu itu pun sudah dating, orang (muslim)di bumi pun berbahagia, senang , terharu menyambut kedatangan mu yang begitu istimewa, tak terkecuali jiwa ini, setetes air mata sanggup katakana lebih banyak dari pada pesa yang di sampaikan seribu kata.

Ketika  kau datang           pergi ketempat yang tepat demi menemuimu, meskipun jarang                                                                  sangatlah jauh                                                                                                                                                  menamatkan beberapa hafalan ku yang sempat terhenti                                                                                                           menambah wawasan ku tentang agama islam&Kristen, mempelajari budaya lain       .                            (semrang)
Harapanku adalah bertemu denganmu dalam keadaan yang baik, dan lebihbik lagi.                              

RAMAHDAN YANG KU NANTIKAN. Amiin

Kata-Kata indah anis mata

By : Unknown

Pada mulanya adalah fisik. Seterusnya adalah budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan kebajikannya.
milad. kata-kata cinta,
anis matta

Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga.

Tapi selalu ada bias disini. Ketika ketertarikan fisik disebut cinta tapi kemudian kandas ditengah jalan. Atau ketika cinta tulus pada kebajikan jiwa tak tumbuh berkembang sampai waktu yang lama. Bias dalam jiwa ini terjadi karena ia selalu merupakan senyawa spritualitas dan libido. Kebajikan jiwa merupakan udara yang memberi kita nafas kehidupan yang panjang. Tapi pesona fisik adalah sumbu yang senantiasa menyalakan hasrat asmara.

Biasnya adalah ketidakjujuran yang selalu mendorong kita memenangkan salah satunya: jiwa dan raga. Jangan pernah pakai “atau” disini. Pakailah “dan”: kata sambung yang menghubungkan dua pesona itu. Sebab kita diciptakan dengan fitrah yang menyenangi keindahan fisik. Tapi juga dengan fakta bahwa daya tahan pesona fisik kita ternyata sangat sementara. Lalu apakah yang akan dilakukan sepasang pecinta jika mereka berumur 70 tahun? Bicara. Hanya itu. Dan dua tubuh yang tidur berdampingan di atas ranjang yang sama hanya bisa saling memunggungi. Tanpa selera. Sebab tinggal bicara saja yang bisa mereka lakukan. Begitulah pesona jiwa perlahan menyeruak di antara lapisan-lapisan gelombang magnetik fisik: lalu menyatakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa apa yang membuat dua manusia bisa tetap membangun sebuah jangka panjang sesungguhnya adalah kebijakan jiwa mereka bersama.

Seperempat abad lamanya Rasulullah saw hidup bersama Khadijah. Perempuan agung yang pernah mendapatkan titipan salam dari Allah lewat malaikat Jibril ini menyimpan keagungannya begitu apik pada gabungan yang sempurna antara pesona jiwa dan raganya. Dua kali menjanda dengan tiga anak sama sekali tidak mengurangi keindahan fisiknya. Tapi apa yang menarik dari kehidupannya mungkin bukan ketika akhirnya pemuda terhormat, Muhammad bin Abdullah, menerima uluran cintanya. Yang lebih menarik dari itu semua adalah fakta bahwa Rasulullah saw sama sekali tidak pernah berpikir memadu Khadijah dengan perempuan lain. Bahkan ketika Khadijah wafat, Rasulullah saw hampir memutuskan untuk tidak akan menikah lagi.

Bukan cuma itu. Bahkan ketika akhirnya menikah setelah wafatnya Khadijah, dengan janda dan gadis, beliau tetap berkeyakinan bahwa Khadijah tetap tidak tergantikan. “Allah tetap tidak menggantikan Khadijah dengan seseorang yang lebih baik darinya,“ kata Rasulullah saw.

Terlalu agung mungkin. Tapi memang begitu ia ditakdirkan: menjadi cahaya keagungan yang menerangi jalan para pecinta sepanjang hidup. Pengalaman di sekitar kita barangkali justru selalu tidak sempurna. Karena biasanya selalu hanya ada “atau” bukan “dan” dalam pesona kita. Atau bahkan tidak ada “dan” apalagi “atau”. Ketika pesona terbelah seperti itu, cinta pasti berada di persimpangan jalan, selamanya diterpa cobaan, seperti virus yang menggerogoti tubuh kita. Dalam keadaan begitu penderitaan kadang tampak seperti buaya yang menanti mangsa dalam diam.

@anis matta

OASE PEMAIN MUSLIM DI EROPA

By : Unknown
Pemain sepakbola Muslim yang berlaga di liga-liga Eropa menjadi minoritas di benua biru. Karena itu, mereka acapkali harus mempertahankan keyakinannya di tengah budaya yang berbeda dengan yang dianutnya. Tidak jarang dibutuhkan ketahanan mental agar mereka mampu mempertahankan dan menjalanakan keyakinan yang dipeluk. Tujuannya tak lain agar mereka tetap eksis dan bisa berprestasi di liga yang digelutinya.Selain di Liga Premier Inggris, pemain-pemain sepak bola muslim ternyata tersebar juga di beberapa Liga Top Eropa. Salah satunya adalah di La Liga Spanyol. Layaknya sebagai seorang muslim, merekapun memiliki ciri khas tersendiri didalam mengamalkan ajaran agama Islam yang mereka yakini.
Berikut Profil beberapa pesepak bola muslim di La Liga Spanyol.

Mesut Ozil, Gemar Berdoa dan Membaca Al-Fatihah

german, islam, berdo'a, soleh, baik
Add caption
Mesut Ozil dikenal sebagai pemain sepakbola Muslim yang taat. Karena itu, menjelang pertandingan dia selalu tidak lupa memanjatkan doa agar bisa bermain apik di lapangan.
Kalau selama ini aksi berdoa yang dilakukan Ozil hanya terekam di lapangan sebelum wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai, kali ini lain lagi. Pemain Der Panzer tersebut juga tertangkap kamera berdoa ketika para pemain Real Madrid tengah menunggu di lorong stadion guna menuju lapangan.
Ada satu ciri khas yang kerap dilakukan Ozil ketika berhasil mencetak gol kegawang lawan. Ozil tidak terlalu terbawa euforia usai mencetak gol sebagaimana dilakukan pesepakbola pada umumnya. Ia hanya merayakannya dengan berpelukan bersama rekan-rekannya dan setelahnya berdoa.
Hal itu dilakukannya sebagai tanda bersyukur kepada Sang Pencipta lantaran bisa mengukir prestasi di lapangan hijau.
Pemain timnas Der Panzer Jerman keturunan Turki ini, berkomitmen menjalankan perintah agama sepanjang waktu. Ketika memasuki bulan Ramadhan, ia rutin berdoa dan membaca Alquran. Sesibuk apapun kegiatannya bersama Real Madrid, Ozil selalu berusaha untuk membaca beberapa ayat Alquran.

Eric ‘Bilal’ Abidal, Selalu membaca Al-qur’an di setiap kesempatan.

eric abidalbiru ayam, alquran, kapal,kursi
Abidal adalah salah satu pesepak bola dunia yang beragama Islam. Sejatinya, dia adalah seorang mualaf. Sang bintang memeluk agama Islam baru enam tahun terakhir. Terlahir di Lyon, Prancis, pada 11 September 1979, Abidal berasal dari keluarga imigran asal Afrika. Sebelumnya, Abidal merupakan seorang pemeluk agama Katolik.
Pertemuan dengan wanita yang kini menjadi istrinya telah mengantarkannya pada agama Allah SWT. Setelah menikah dengan Hayet Abidal, seorang perempuan asal Aljazair, Abidal memeluk agama Islam. Setelah mengucap dua kalimah syahadat, ia berganti nama menjadi Eric ‘Bilal’ Abidal.
Istri adalah motivator utama bagi suami. Hal itu sangat dirasakan betul oleh bek kiri tim nasional Prancis dan FC Barcelona, ”Bagiku, dia (Hayet) adalah sebuah permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat menakjubkan. Saya beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup memberikan arahan dan pendapat yang logis sebelum aku memutuskan hal krusial, termasuk dalam memilih karier,” ungkap Abidal
Besarnya peran Hayet dalam kehidupan pribadi Abidal sudah dibuktikan sejak mereka menikah. Usai menikah, Abidal memilih memeluk Islam setelah mendapat bimbingan intensif dari sang istri yang asli Aljazair. ”Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk agama Islam bukan karena faktor istriku, tapi sebuah hadiah yang tiba-tiba saja muncul. Itu benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir begitu saja dan membuatku merasa bahagia,” ungkap Abidal.
Abidal bukan hanya dikenal sebagai sosok Muslim yang taat beribadah, pria dua anak itu juga dikenal sebagai sosok yang sangat keras mempertahankan kewibawaan Islam di mata dunia. Salah satunya dilakukan saat ia menggalang gerakan protes saat marak pemberitaan tentang film Innocent of Moslem yang merendahkan derajat Nabi Muhammad SAW. “Rasul (Muhammad SAW) adalah manusia yang paling mulia. Tidak boleh ada yang menghinanya dengan cara apa pun,” ujarnya.
Abidal juga selalu bepergian dengan membawa kitab suci Alquran. Dalam salah satu dokumentasi perjalanan Barcelona saat melakukan penerbangan di Liga Champions, Abidal lebih memilih membaca Alquran ketimbang bersenda gurau seperti rekan-rekan lainnya di tim. Membaca Alquran, kata Abidal, membawa ketenangan tersendiri bagi jiwanya.


Memahami kedudukan islam & kristen

By : Unknown
Gencarnya Propaganda Teologi Pluralis (Kajian Utan Kayu, Jawa Pos) Bagaikan Dewa Penolong Bagi Para Pemimpin Gereja dan Penginjil Ditengah Kritikan dan Gempuran Para Pakar Sejarah Yang Menyatakan Kepalsuan Ajaran Kristen.

Pagi itu hari Senin, di Kantor saya tergeletak koran lokal, Kendari Pos. Di halaman 4, persis seperti halaman yang disediakan Jawa Pos, mata saya kembali tertuju pada tulisan dari kelompok Kajian Utan Kayu, yang sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye Teologi Pluralis yang pada prinsipnya menganggap semua agama adalah benar.

Kalau saya mengamati di berbagai kota di Indonesia, rupanya kelompok Jawa Pos saat ini sudah menjadi alat propaganda paham Teologi Pluralis yang dimotori Kelompok Kajian Islam Utan Kayu (KIUK), untuk menggiring umat Islam agar mau menerima bahwa agama lain pun sama benarnya dengan Islam. Untuk memutuskan siasat ini, mereka tidak segan-segan menyerang kelompok-kelompok Islam lainnya yang ingin menegakkan Islam sebagai agama yang haq dan rahmatan lil alamin yang ingin meluruskan kesesatan agama-agama lainnya terutama agama Kristen. Salah satu kelompok Islam yang menjadi sasaran mereka adalah Laskar Jihad yang mereka golongkan sebagai simbol Islam Radikal.

Saya merasa sedih karena untuk mendukung kampanye Teologi Pluralis ini, Harian Jawa Pos telah mengabaikan tanggung jawabnya untuk berlaku adil terhadap pemberitaan yang berimbang. Saya merasa didzalimi ketika surat tanggapan terhadap tulisan Sdr Budhy Munawar Rahman dan Syafii Anwar pada Harian tersebut, terbitan hari Minggu tanggal 6 Januari 2002, tidak dimuat dan tidak pula ditanggapi, baik oleh Harian Jawa Pos maupun kedua penulis. Padahal surat tanggapan tersebut saya antar sendiri ke Kantor Pusat Harian Jawa Pos di gedung Graha Pena Surabaya, pada hari Jum'at tanggal 10 januari 2002.

Saya tidak sepakat dengan cara kelompok KIUK yang meminta agar tanggapan atas tulisan mereka, dikirim ke alamat. Ini tidak adil, karena yang terjadi adalah informasi sepihak yang sangat merugikan umat Islam yang tidak setuju dengan pendapat mereka. Seharusnya, kalau Jawa Pos memuat tulisan mereka yang menyerang kelompok tertentu, maka Jawa Pos berkewajiban menyediakan kolom yang sama besar dan sama kualitasnya untuk memuat tanggapan korban atau obyek penderita atas tulisan mereka.

Dengan cara yang mereka lakukan seperti saat ini, kelihatannya Jawa Pos ikut-ikutan bersama kelompok KIUK, mengindoktrinasi umat Islam dengan ajaran-ajaran yang mereka inginkan. Oleh karena itu, andaikata tulisan saya ini -sekali lagi -tidak dimuat oleh Harian Jawa Pos, semoga para pembaca Harian Jawa Pos, akan dapat membacanya pada Harian atau media massa lainnya.

Dalam tulisan ini, saya ingin menjelaskan kepada umat, khusus tentang kedudukan agama Islam dan Kristen untuk menjadi bahan dalam menilai benar tidaknya kampanye dan propaganda Kelompok KIUK yang selalu saja ingin mengatakan bahwa kedua agama tersebut sama benarnya.

Mengapa Islam Kristen?


Sub judul ini cukup menarik. Mengapa kita memfokuskan pembahasan kita pada dua agama dominan di dunia ini, yang juga tercermin di negara kita?

Kita mengenal berbagai agama yang ada di dunia ini seperti Islam, Kristen, Yahudi, Shinto, Budha, Hindu, Kong Hu Chu dan lain lain. Dari kesemua agama yang ada ini, Agama Islam dan Agama Kristen merupakan dua agama yang berkaitan erat, karena agama Kristen dan tokoh mereka Yesus (Nabi Isa AS) sangat banyak di bahas dalam Al Qur'an.

Agama Yahudi termasuk agama yang juga dibahas secara intensif dalam Al-Qur'an, namun karena penganut agama Yahudi di Indonesia ini praktis tidak ada, sehingga kita tidak menemukan persoalan dengan penganut agama ini, walaupun gerakan Zionis Internasional ikut pula mengobok-ngobok negara kita. Sementara, Al-Qur'an tidak berbicara secara khusus tentang agama-agama lain seperti Budha, Hindu, Shinto dan lain lain.

Kaitan antara Agama Islam dan Agama Kristen menjadi lebih kuat, karena ajaran Kristen memiliki dampak langsung terhadap keimanan umat Islam, antara lain :

Umat Islam memuliakan Yesus (Nabi Isa a.s.) sebagai salah seorang Rasul Allah untuk bani Israil, sementara umat Kristen menjadi oknum bersama Yesus, sebagai Tuhan dan Juru selamat.

Umat Islam taat pada ajaran Tauhid murni yang diajarkan Nabi Isa a.s. (Yesus) dan Nabi-nabi Allah lainnya sebagaimana yang disempurnakan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, sementara umat Kristen mengikuti ajaran yang bertentangan dengan Tauhid yang diajarkan Yesus, dengan mengatakan bahwa itu adalah perintah Yesus.

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi Muslim yang diutus untuk seluruh umat manusia dan Yesus adalah Nabi Muslim yang diutus khusus untuk bani Israil. Namun tiba-tiba umat Kristen mengatakan bahwa Gereja memerintahkan untuk mengkristenkan seluruh bangsa di muka bumi ini.

Inilah antara lain beberapa persoalan yang ditemui antara Agama Islam dan Agama Kristen yang tidak ditemukan antara Agama Islam dan Agama-agama lainnya.

Mencari Pembenaran Sejarah

masjid unik, greja megah, masjid megah, islam vs kristen pagandaran
masjid islam & greja kristen

Ketika orang-orang Romawi mengangkat Sol Invictus atau Heracles menjadi Tuhan, ketika orang-orang Persia melantik Mithra menjadi Tuhan, atau ketika orang-orang Mesir menyembah Dewa Tammuz sebagai Tuhan, umat Islam tidak memusingkannya.

Ketika orang-orang Romawi mengatakan bahwa Heracles dan Sol Invictus adalah Tuhan yang turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia, tidak satupun manusia di muka bumi ini yang dapat memperlihatkan bukti-bukti sejarah, di mana Tuhan tersebut hidup di dunia ini. Demikian pula orang-orang Mesir mengatakan bahwa Dewa Tammuz mati dan bangkit kembali untuk menebus dosa manusia, mereka sesungguhnya tidak tahu di mana dia lahir, mati, dan bangkit kembali.

Namun ketika orang-orang Kristen mengatakan bahwa Yesus putra Mariam, saudara Yacobus yang lahir tahun 4 SM, tuan guru Yahudi dan khatib di Bait Allah di zaman Gubernur Pilatus, adalah Tuhan dan Juruselamat yang mati dan bangkit kembali, maka umat manusia di muka bumi ini, khususnya umat Islam, tidak dapat menerimanya.

Hukum alam mengatakan bahwa manusia melahirkan manusia, bukan melahirkan Tuhan. Dalam semua kitab para Nabi Allah tidak satupun yang mengatakan atau meramalkan bahwa seorang manusia akan melahirkan Tuhan! Manusia yang mengatakan dirinya bukan Tuhan adalah normal. Tetapi manusia yang mengatakan dirinya Tuhan adalah sinting, dan siapa saja yang mengatakan bahwa Tuhan telah lahir dari rahim seorang wanita adalah pendusta.

Kalau kemudian Yesus yang dilahirkan dari rahim Mariam tiba-tiba diakui sudah menjadi Tuhan, tentu orang akan menuntut bukti-bukti, kapan dia menjadi Tuhan? Siapa yang membuat SK ketuhanannya, serta kapan ditetapkan? Mengapa sejak bayi ibunya tidak menyembah sebagai Tuhan? Mengapa dimasa kanak-kanak sampai dewasa adik-adiknya tidak pernah menyembahnya sebagai Tuhan? Mengapa ketika dia berkhotbah di Bait Allah, jemaat Bait Allah tidak menyembahnya sebagai Tuhan? Mengapa ketika dia di tangkap di taman Getsemani murid-muridnya tidak menyembahnya sebagai Tuhan, tetapi malah lari meninggalkan dirinya?

Kalau semua pertanyaan di atas berembel-embel tidak, tidak dan tidak, lalu pertanyaan baru yang mucul: Siapa yang mempromosikan, memprogandakan ketuhanaan Yesus serta memaksakan, mengintimidasi, menganiaya, dan membantai siapa saja yang tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat ?

Tolong ini di jawab secara jujur dan kesatria.

Marilah kita memahami sejarah dengan sungguh-sungguh, agar kita tidak di kibuli dan dininabobokan oleh dongeng kristen.

Berbagai macam pertanyaan ini muncul karena Yesus adalah manusia riil yang hidup di dunia ini dalam kurun waktu tertentu (fixed period), dalam lingkungan masyarakat tertentu (fixed social environment), berinteraksi dengan orang-orang tertentu (fixed social interaction) dan dicatat bersama orang-orang penting tertentu, oleh orang-orang tertentu (fixed historical background). Kesemuanya ini menyebabkan orang (khususnya para pemimpin Gereja) tidak boleh mem"permak" sejarah hidup Yesus untuk di "setel" dan disesuaikan dengan keinginan mereka.

Ketika para sejarahwan dan para astronom tidak pernah memberikan indikasi akan adanya bintang yang menuntun orang-orang Majusi ke rumah Yesus, mereka mengatakan bahwa bintang itu berhenti di atas rumah Yesus. Ini suatu kebohongan! Kalau orang-orang di zaman Yesus menganggap bintang-bintang di langit hanya sebesar bola tennis yang melompat tidak beraturan dari suatu tempat ke tempat yang lain, masih dapat dimaklumi. Tetapi kalau para pemimpin Gereja di Milennium ke III ini masih mau mempertahankan dan malah mengkampanyekan pendapat seperti ini, sesungguhnya sama saja mereka menuju ke jalan kematian (Spong).

Ketika para sejarahwan memperlihatkan bahwa Yesus tidak pernah menyingkir ke Mesir, mereka mengatakan bahwa Yesus menyingkir ke Mesir, hanya karena sangat ingin mempersamakan Yesus dengan Nabi Musa as. Demikian pula ketika orang-orang Yahudi menganggap Yesus si tukang kayu yang berkhotbah setiap hari Sabat sebagai seorang nabi, umat kristen mengatakan bahwa dia adalah Tuhan. Dan ketika mereka tidak menemukan Yesus dalam goa kuburan, mereka mengatakan bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati.
Akumulasi persoalan yang dihadapi umat Kristen ini menyebabkan mereka harus berakrobat untuk menghadapi dunia yang menghadang dan mulai membongkar satu persatu borok kebohongan mereka. Dalam keadaan seperti inilah mereka sensitif, over aktif dan mudah emosi. Berbagai cara mereka lakukan utnuk menutup-nutupi kebohongan yang sudah terlanjur mereka kampanyekan sebagai "kebenaran Kristen."

Andaikata segala keinginan, angan-angan, dan ambisi ini dicantelkan pada diri Sol Invictus, Mithra, Heraclus atau Tammuz, persoalannya tidak akan sedemikian parah. Ketika para penyembah berhala mengatakan bahwa Dewa Matahari Sol Invictus dan Mithra lahir pada tanggal 25 Desember, tidak secuilpun catatan sejarah yang dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran atau kesalahannya.

Namun ketika Gereja bersama Kaisar Romawi yang melantik manusia Yesus mejadi Tuhan dan Kristus, mengatakan bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember 0001, mereka telah menabrak informasi dalam Al qur'an, Naskah Laut Mati, maupun Al Kitab mereka sendiri. Keinginan Gereja yang menggebu-gebu untuk mempertuhankan Yesus serta mempersamakannya dengan para Dewa Penyembah berhala ini, menyebabkan mereka harus memetik setiap embel-embel yang dimiliki Dewa Penyembah Berhala untuk diselamatkan pada diri Yesus.

Kebohongan-kebohongan ini merupakan penyebab turunnya secara drastis penganut ajaran Kristen terutama di Eropah. Dari pengalaman saya berjumpa dengan orang-orang Eropah di berbagai negara memperlihatkan bahwa walaupun mereka mangaku Kristen, tetapi sesungguhnya mereka sudah tidak percaya dengan ajaran Kristen. Di banyak kesempatan berdiskusi denga para pastor dan pendeta Filipina dalam perjalanan antara Filipina dan Indonesia, mereka sering kecewa dan kecele.

Ketika mereka ingin mencari dukungan untuk membenarkan ajaran kristen dari para wisatawan Eropah dan Amerika, ternyata para wisatawan tersebut, yang rata-rata adalah orang-orang Kristen, malah dengan tegas mengatakan bahwa ajaran Kristen adalah keliru, dan sudah ketinggalan zaman sehingga tidak dapat dipertahankan lagi.

Oleh karena itu, ketika para pakar Kristen dan sejarawan Internasional mengatakan bahwa ajaran Kelompok Yesus adalah ajaran Tauhid murni sebagaimana yang diajarkan para nabi Allah, dan ketika mereka menemukan bahwa para pemimpin Gereja telah melakukan penyelewengan dan penyesatan ajaran Tauhid murni Yesus dengan menciptakan ayat-ayat palsu untuk mendukung ajaran penyembahan berhala, kok tega nian orang-orang yang mengaku Islam dengan maksud-maksud tertentu berusaha menutup-nutupi kebusukan ini dengan mengatakan bahwa agama Islam dan agama Kristen sama-sama benar.

Dengan propaganda gencar para pendukung Teologi Pluralis ini, para pemimpin Gereja dan Penginjil merasa seperti kejatuhan dewa penolong dalam menghadapi gempuran para Sejarawan, Pakar Alkitab dan Naskah Laut Mati serta Al Qur'an yang membongkar segala kesesatan dan tipu muslihat mereka.

Persoalan Islam Kristen


Persoalan kedua yang dihadapi umat Kristen adalah: mereka dituntut untuk membuktikan bahwa Yesus, nabi Muslim untuk Bani Israil yang diimani umat Islam adalah benar-benar Tuhan dan Juru Selamat yang memerintahkan setiap penginjil untuk mengkristenkan bangsa-bangsa di dunia.

Setiap penginjil akan merasa bangga dan mengaku bahwa Yesus telah memerintahkan mereka untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk.

"Pergilah ke seuluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15)
Kemudian diikuti lagi dengan perintah berikut ini.: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19)
Secara ilmiah perintah ini ditolak oleh umat Islam karena tidak masuk akal. Kalau Yesus belum linglung, dia tentu masih ingat bahwa dia sudah memerintahkan dan mewanti-wanti murid-muridnya untuk hanya berdakwah kepada bani Israil.

"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Matius 10:5-6)
Al Qur'an dengan tegas mengatakan bahwa Yesus adalah nabi yang diutus hanya untuk bani Israil:
"Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil" (Q. S. Ali Imran: 49)
Kerasulan Yesus ini didukung pula oleh Prof. Alvar Ellegard dalam bukunya Jesus One Hundred Years before Christ, (1999), hal. 191:
"We thus have further support for the view begore the campaigns Paul and his colleagues, there were churhes of God that regarded Jesus simply as a teacher and prophet, not yet as the messiah"

(Dengan demikian kita memperoleh dukungan yang lebih kuat terhadap pandangan bahwa sebelum Paulus dan pendukung-pendukungnya berkampanye (bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus), sudah ada Bait Allah yang menganggap Yesus hanya sekedar guru dan nabi/rasul, dan belum menganggapnya Mesias)

Selanjutnya Marcus J. Borg dalam bukunya Meeting Jesus Again for the First Time mendukung pandangan Al Qur 'an ini dengan mengatakan :
"Jesus was deeply Jewish. It is important to emphasize this obvious fact. Not only he Jewish by birth and socialization but he remain a Jew all of his life?He did not intend to establish a new religion but saw himself as having a mission within Judaism"
(Yesus adalah penganut Yahudi yang kental. Fakta yang jelas ini sangat perlu untuk dikemukakan. Bukan hanya terlahir dan dibesarkan sebagai seorang Yahudi, tetapi dia tetap sebagai seorang Yahudi sepanjang hidupnya?Beliau tidak pernah berniat untuk membangun suatu agama baru, akan tetapi melihat dirinya sendiri sebagai pengemban misi dalam agama Yahudi)

Oleh sebab itu kalau ada yang mengatakan bahwa Yesus telah memerintahkan murid-muridnya untuk menyebarkan ajaran penyembahan berhala kepada para penyembah berhala di Kerajaan Romawi untuk menyembah dirinya dalam kesatuan Trinitas, tidak perlu heran.
A.N. Wilson menjelaskan kemudahan ini adalam bukunya Jesus A Life (1992), hal. 19: "The Gentiles og This period who had no perconceived idea about the Messiah, it would have been much easier to think, not in term of Israel's Anointed One, but of a demigod or a god incarnate?the Gentiles would have no difficulty in turning Jesus into God"
(Para penyembah berhala di masa dimana mereka tidak mengenal ide tentang mesias, akan lebih mudah berfikir, bukan dalam kerangka yang diurapi untuk Israel, tetapi sebagai dewa atau jelmaan Tuhan?para penyembah berhala ini tidak mengalami kesulitan untuk merobah (manusia) Yesus menjadi Tuhan)

Pertanyaan yang muncul adalah siapakah gerangan yang merekayasa proyek kemusyrikan ini? Ternyata tangan-tangan kotor para pendukung Paulus dengan sengaja telah menyelipkan ayat-ayat palsu (Matius 28:16-20 dan Markus 16:9-20) tersebut di atas untuk melegitimasi keinginan para penyembah berhala yang makan babi, tidak bersunat serta menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Robert Funk dan Ray W.Hoover,1993;Hugh J.Schonfield,1998;Paul Tillich,1968)

Umat yang mempertuhankan Yesus dituntut untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar adalah pengikut setia ajaran Yesus. Pada kenyataannya, ketika umat Islam beriman dan beramal saleh seperti yang diperintahkan Nabi Isa as (Yesus), umat Kristen justru tidak mentaati perintah-perintah Yesus.

"Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa (markus 12:29)

Umat Kristen malah beriman kepada Kristus Yesus.

"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena imam dalam Yesus Kristus. (Galatia 2:16)

Ketika orang-orang Israel sepakat bahwa tiada Tuhan selain Allah.
"Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia (Allah) esa, dan bahwa tidak ada (Tuhan) yang lain kecuali Dia (Allah)


Umat Kristen malah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.
"Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (2 Petrus 3:18)

Yesus disunat,

"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan" (Lukas 2:21)
sementara umat Kristus dilarang bersunat atas perintah Paulus.

"Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak berguna bagimu"(Galatia 5:2)

Yesus tidak makan babi sebagaimana dijelaskan Marcus J.Borg, sementara umat Kristen mengatakan bahwa Yesus telah menghalalkan babi

"Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal" (Markus 7:19)

Dari ayat-ayat Al Qur'an, Alkitab, maupun fakta-fakta sejarah hasil penelitian para pakar, memperlihatkan bahwa umat Kristen melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah yang disampaikan oleh Yesus, yang kemudian disempurnakan dan ditegaskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW. Persoalannya menjadi parah karena Gereja dengan segala daya upaya, bukannya mengoreksi kesesatan ini, tetapi malah melegalisasi penyimpangan ini dengan mengatasnamakan Nabi Isa AS (Yesus). Pernyataan demi pernyataan mereka ciptakan lalu mereka suapkan ke mulut Yesus untuk diucapkan.

Perbuatan keji para pemimpin Gereja ini dijelaskan oleh John Davidson dalam bukunya The Gospel of Jesus (1995), hal.64:
"Crediting Jesus with the words that he never spoke is a caharacteristic not only of later New Testament manuscripts, but also of the earlier Christian literature, including the original gospels themselves"
(Menyuapkan ke mulut Yesus pernyataan-pernyataan yang tidak pernah dia ucapkan, merupakan ciri khas bukan hanya dalam salinan-salinan Kitab Perjanjian Baru, tetapi juga dalam buku-buku karangan para pemimpin Gereja terdahulu, termasuk naskah asli Injil-injil dalam Alkitab)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Robert Funk dan Roy W.Hoover dalam buku mereka The Five Gospels (1993),hal.23: "The evangelists frequently attribute their own statements to Jesus"
(Para penginjil sering menyuapkan pernyataan mereka ke mulut Yesus untuk diucapkan)
Inilah alam nyata Krsiten yang ada saat ini. Kebiasaan buruk ini telah dicela oleh Al Qur 'an sejak 15 abad yang lalu.

"Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Alkitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Alkitab, padahal ia bukan dari Alkitab dan mereka mengatakan: 'Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahuinya" (Ali Imran: 78)

Apa mereka tidak malu dengan Al Qur 'an? Apakah para jurkam Teologi Pluralis tidak malu dengan ayat Al Qur'an ini? Beranikah kita menyatakan bahwa yang dusta sama dengan yang tidak dusta? Beranikah kita mengangkat muka dihadapkan para sejarawan dan para Alkitab yang membeberkan kedustaan persoalan seperti ini. Umat Islam memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar untuk meluruskannya. Inilah salah satu tugas dakwah Islam.
"Ini (Al Qur'an) adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman" (Al A'raaf 7:2)
Setiap upaya untuk menutup-nutupi kebohongan dan kesesatan ini dengan mengatakan bahwa ajaran Kristen sama benarnya dengan ajaran Islam adalah tindakan dzalim yang tidak menaruh belas kasihan sedikitpun. Disamping itu, tindakan serupa dapat meyeret umat Islam yang sudah teguh imannya menjadi goyah dengan menganggap bahwa menyembah Allah sama benarnya dengan menyembah Yesus atau menyembah Allah ditambah dengan menyembah Yesus.

Dengan propaganda gencar yang dilakukan oleh Kelompok KIUK, bukannya mereka menolong umat Kristen keluar dari alam kegelapan iman, tetapi nampaknya mereka malah ikut berkomplot bersama para pemimpin Gereja, untuk membiarkan jemaat mereka terbenam dalam lumpur kemusyrikan.

Perbuatan yang tidak terpuji ini sangat dicela oleh DR Robert Funk, mantan Guru Besar Ilmu Perjanjian Baru di Harvard University yang dikutip oleh Russed Shorto dalam bukunya Gospel Truth:
"Jesus was nothing more than a man with a vision - for decades they (the scholars) have taught it to generation of priests and ministers, who do not pass it along to their flocks because they fear the backlash of anger. So the only ones left in the dark are ordinary Christians"
(Yesus hanyalah seorang manusia yang berpandangan luas - selama berpuluh-puluh tahun, mereka (para pakar Alkitab) telah mengajarkannya kepada para pastor dan pendeta yang pada gilirannya (para pastor dan pendeta ini) tidak menyampaikan kepada jemaat mereka karena takut didamprat. Oleh karena itu umat Kristianilah yang dibiarkan tetap berada dalam kegelapan)

Orang-orang yang berfikiran waras seharusnya menyadari hal ini. Apa yang mereka lakukan bukannya memberikan obat penawar, tetapi malah menebaran racun kemusyrikan. Mengatakan dan mengakui bahwa menyembah manusia Yesus sebagai Tuhan adalah sama benarnya dengan menyembah Allah sebagai Tuhan, merupakan tindakan yang sangat mengerikan.

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam', padahal Al Masih sendiri berkata: 'Hai bani Israil, Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu' sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun" (Al Maaidah 5:72)

"Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran" (An Naml 27:60)

Kekafiran orang-orang yang mempertuhankan Yesus ini bukan hanya pernyataan Al Qur'an. Hugh J Schonfield, nominator pemenang hadiah Nobel tahun 1959, mendukung pernyataan Al Qur'an di atas yang ditegaskannya dalam bukunya, The Passover Plot (1996), hal. 24:
"Jesus as much as any other Jew would have regarded ad blasphemous the menner in which he is depicted, for instance, in the fourth Gospel"
(Yesus sebagaimana orang-orang Yahudi lainnya akan mengkafirkan orang-orang yang menganggapnya sebagai (Tuhan) seperti (yang mereka artikan) dalam Injil Yohanes)
Memang kita menyadari bahwa dunia saat ini sedang mabuk dengan berbagai istilah-istilah persamaan, persaudaraan, cinta kasih, toleransi, pluralis, inklusif dan lain sebagainya.

Para penginjil berkeliling dunia mengumandangkan perlunya cinta kasih, perlunya mengatasi kemiskinan, perlunya menolong mereka yang sakit, perlunya toleransi dan lain lain. Namun mereka tidak sekalipun dalam hidup ini, mau membuktikan dengan jujur kepada jemaat bahwa selama ini mereka telah berdusta. Mereka tidak pernah mau mengungkapkan dengan jujur bahwa pertolongan dan bantuan yang mereka berikan ini, bukan sekedar bantuan cuma-cuma tetapi harus dibayar mahal dengan melepaskan agama yang haq ikut tercebur dalam kesesatan.

Kelicikan mereka ini diterangkan oleh Allah dalam Al Qur'an :
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah." (Q. S. Al Anfaal: 36)

Islam tidak mempersoalkan istilah apa saja yang ingin diperkenalkan. Silahkan! Tetapi Islam sangat berkepentingan dengan niat dan kejujuran.

Ketika seseorang berilusi atau bercita-cita untuk bersamaan, persaudaraan, cinta kasih, dan toleransi yang dilandasi oleh kejujuran lilahi taala, Islam tidak pernah melarang, malah mengajurkannya. Tetapi kalau usaha-usaha ini dilakukan untuk mencampur adukkan yang hak dan yang bathil, mengaburkan jalan yang lurus dan mempromosikan kesesatan, membenamkan kebenaran sejarah dan mendukung kepalsuan, tentu tidak bisa di toleransi, tetapi harus dilawan dengan tegas. Memerangi kemungkaran dan kesasatan adalah inti perjuangan Islam.

"Jika engkau melihat kemungkaran, robahlah dengan tanganmu, kalau tidak mampu, robahlah dengan lidahmu, dan kalau masih juga tidak mampu, robahlah dengan hatimu, walaupun ini adalah selemah-lemahnya iman." (Hadits)

Di sinilah peranan dakwah Islam untuk menunjukkan bukti-bukti yang haq dan yang bathil. Andaikata ajaran Kristen untuk menyembah Yesus sebagai Tuhan adalah benar, berarti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang mengkafirkan mereka yang mempertuhankan Yesus, adalah ajaran yang salah, dan Nabi Muhammad SAW datang ke dunia ini sebagai pengacau (Nauzubillah). Tetapi kalau ajaran Kristen menyembah Yesus sebagai Tuhan adalah ajaran sesat, maka Nabi Muhammad benar-benar diutus ini antara lain untuk meluruskan kesesatan ajaran Kristen.

"Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesunggunya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira kepadamu dari pada-Nya." (Q. S. Huud:2)

Namun anehnya, pada saat umat Islam melakukan perlawanan terhadap upaya penyesatan dan pendangkalan akidah ini, mereka berteriak bahwa yang melakukan perlawanan ini adalah Islam Radikal!

Kalau umat Islam yang memerangi kemungkaran dan kebathilan yang ingin menyesatkan umat yang beriman disebut Islam Radikal, berarti Tuhan memerintahkan agar kita semua menjadi Islam Radikal! Jangankan nabi Isa as (Yesus), Nabi Musa AS sendiri kalau masih hidup saat ini akan memeluk agama Islam.

"Apakah engkau masih ragu wahai Ibnul Khattab? Bukankah aku telah membawa agama yang putih bersih? Sekiranya saudaraku Musa as hidup sekarang ini maka tidak ada keluasan bagiya kecuali mengikuti syariatku" (Hadits).

Pernyataan Rasulullah SAW ini sangat mirip dengan diagram agama-agama di dunia yang dibuat oleh Michael Baigent, Richard Leigh, dan Henry Lincoln dalam buku mereka The Messianic Legacy, (1986).

Memang kebathilan adakalanya sukar dideteksi, karena para pemimpin Gereja, terutama para penginjil, selalu berusaha sekuat tenaga untuk menutup-nutupinya, walaupun jauh dilubuk hati mereka, terjadi pertarungan antara kebenaran yang mereka sudah ketahui dan kesesatan yang mereka harus ucapkan di hadapan jemaat. Allah telah menetapkan garis demarkasi yang tegas antara yang haq dan yang bathil. Mencampuradukkan yang haq dan yang bathil, atau menganggap yang haq sama dengan yang bathil adalah perbuatan dzalim terhadap kemanusiaan.

"Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dan yang bathil, dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu ketahui." (Q. S. Al Baqarah: 42)

Islam tidak membutuhkan dolar untuk membuktikan kebenaran ajarannya, walaupun Gereja harus menyediakan jutaan dolar untuk menutupi kesesatan dan kepalsuan ajaran mereka. Oleh karena itu jangan heran kalau Gereja sangat membenci Al-Qur'an dan ajaran Islam, karena satu-satunya Kitab di muka bumi ini yang menjelaskan kesesatan ajaran Kristen dalam ratusan ayat-ayatnya hanyalah Al Qur'an.

Oleh karena itu, wahai umatku! Kalau saat ini kita menderita dan dicabik-cabik, ini hanyalah sekedar pengulangan peristiwa demi peristiwa dalam sejarah panjang kemusyrikan yang ingin memudarkan cahaya Al-Qur'an dan menghapuskan La Ilaha Ilallah dari muka bumi.

Memang sangat menyakitkan bagi mereka, bahwa pernyataan-pernyataan Al-Qur'an tentang kesesatan dan kepalsuan ajaran Kristen, bukan hanya tidak mampu mereka bantah, tetapi malah sebaliknya, para sejarawan, pakar Alkitab, termasuk sebagian tokoh-tokoh agama mereka sendiri, ikut mendukung pernyataan Al-Qur'an.

Kembalinya sedemikian banyak tokoh dunia dan ilmuwan internasional yang semula beragama Kristen ke pangkuan Islam, membuktikan bahwa ajaran Islam hadir untuk mengoreksi kesesatan ajaran Kristen serta memberikan solusi yang terbaik.

Jadi saya memaklumi kalau Gereja dan antek-anteknya saat ini gencar mempropagandakan Teologi Pluralis. Semua lini dan front harus mereka manfaatkan sebaik-baiknya untuk melumpuhkan Islam dan mamudarkan cahaya Al-Qur'an.

"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai." (Q. S. At-Taubah: 32).

Bukankah pepatah pepatah yang bijak mengajarkan:
"If you can not beat them, join them"
(Kalau engkau tidak sanggup mengalahkan mereka, bersatulah dengan mereka)
dan wujud nyata dari upaya penyatuan Islam-Kristen ini adalah melalui siasat Teologi Pluralis.

"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Q. S. Al Baqarah: 9-10).

Oleh karena itu saya tidak dapat membayangkan ketika Allah mengajarkan kita berdoa :
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Kristen)." (Q. S. Al Fatihah: 6-7).

Masih saja ada yang punya nyali mengatakan bahwa Islam sama dengan Kristen, bahwa jalan yang lurus sama dengan jalan yang sesat!
(Seperti Kajian Utan Kayu, di Media Jawa Pos, pent)

Wahai umat Islam!


Andaikata ajaran Islam adalah ajaran yang sesat, dan ajaran Kristen adalah ajaran yang lurus, jangan pernah berharap bahwa Gereja dan antek-anteknya akan mempropagandakan Teologi Pluralis.

Sedangkan kita umat Islam berada di jalan yang lurus saja, mereka sudah berusaha memporakporandakan kita. Apalagi kalau ajaran yang kita anut adalah ajaran yang sesat. Pasti kita tidak akan pernah berjumpa dengan istilah Teologi Pluralis di dunia ini.

Sebelum mengakhiri tulisan ini perlu kiranya saya mengemukakan bahwa kalau saya menyatakan bahwa ajaran Kristen sesat dalam tulisan ini, tidak secuilpun kebencian yang melandasinya. Ini semata-mata kenyataan sejarah, yang diungkapkan Al-Qur'an sejak 15 abad yang lalu dan didukung hasil penelitian para sejarawan dan pakar Alkitab internasional.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk membuka wawasan dalam memahami kedudukan agama Islam dan Kristen.

Kesimpulan


Setelah mengupas serba latar belakang kehadiran agama Islam dan Kristen di dunia ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan-penjelasan diatas adalah sebagai berikut :
Sesungguhnya agama semua nabi-nabi Allah adalah agama Islam.

Agama Islam dalam garis besarnya adalah sebagaimana yang didakwah oleh para nabi Allah yakni :

Beriman hanya kepada Allah.

Beramal saleh taat pada perintah Allah

Paulus menciptakan Agama Kristen yang menyimpang dan menyeleweng dari ajaran nabi Allah (Isa as atau Yesus) untuk kepentingan para penyembah berhala di Kerajaan Romawi.

Nabi muhammad dengan Al Qur'annya diutus ke dunia ini antara lain untuk meluruskan penyelewengan dan kesesatan agama Kristen yang dilakukan oleh Paulus dan pendukung-pendukungnya.

ref Dr. Sanihu Munir MPH

artikel fajarullah.

By : Unknown
zakat, arikel, pengatasan kemiskinan, yusuf qordowi
 pengatasan kemiskinan


Islam dan pengatasan  kemisknan


ﻭَﻑِﻱ ﺃَﻡْﻭَاﻞِﻩِﻡْ ﺡَﻕٌّ ﻝِّﻟﺲَّاﺊِﻝِ ﻭَاﻞْﻡَﺡْﺭُوﻢِ
 
“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 19)

"Seandainya Kemiskinan berwujud seorang manusia, niscaya aku akan membunuhnya" 
(Ali bin Abi Thalib)

Islam sebagai aama yang banyak di anut olaeh rakyat Indonesia sudah seharus nya memiliki andil yang besar terhadap kemiskinan Negara ini.  Setiap tahun  kemiskinan semakin bertambah Setiap tahun  kemiskinan semakin bertambah. Sebagaimana kita maklumi bahwa kemiskinan adalah masalah  bangsa Indonesia yang tiada pernah menemui titik terangnya, dan juga karena keterbatasan nya lapanan pekerjaan maka mempunyai dampak besar bagi pengangguran yang berdampakpada kemiskinan di indonesia .



Peran Agama


Sebagai mana yang kita ketahui islam adalah agama yang universal agama yang menyeluruh bagi siapapun di muka bumi, dia (islam ) dating ke Indonesia adalah sebagai solusi umat sebagai pemecahan setiap masalah yang ada salah satnya sebagai pemberantasan terhadap kemiskinan. Dalam Islam kita mengenal zakat (baik  fitrah maupuu mâl).  Sebagai salah satu dari rukun Islam yang lima zakat  fitrah ternyata  mampu memberikan solusi nyata (konkrit) dalam mengatasi kemiskinan umat.
Betapa tidak, setiap orang yang memiliki  harta yang telah mencapai  nisab (batas minimal harta) dan haulnya  (batas minimal waktu) diwajibkan  untuk mengeluarkan zakatnya dengan  persentase yang telah diatur dalam  syariat. Zakat itu nantinya akan  didistribusikan kepada orang-orang  fakir lagi miskin dan tujuh golongan  lainnya sebagaimana termaktub dalam  Alquran (QS. at-Taubah [9]: 61).  Dengan demikian tidak akan ada lagi  kesenjangan sosial antara si kaya  dan si miskin. Tidak ada lagi sikap  saling mencurigai dan  mengintimidasi. Karena si kaya memilki kepedulian  terhadap nasib orang miskin dan si miskin pun merasa diayomi dengan  santunan yang diberikan  oleh kaum elit ( aghniyâ’) itu. Inilah yang  kemudian kita sebut sebagai  inti ajaran Islam yang begitu memperhatikan  perikemanusian


Pandangan ulama


Pemikiran Yusuf Al- Qardawy

Islam menyatakan perang dengan kemiskinan, dari berusaha keras membendungnya, serta mengawasi berbagai kemungkinan yang dapat menimbulkannya, guna menyelamatkan aqidah, akhlak dan perbuatan memelihara kehidupan rumah tangga, dan melindungi kesetabilan serta ketentraman masyarakat. Di samping itu untuk mewujudkan jiwa persaudaraan antara sesama anggota masyarakat.
 Demikian juga dengan apa yang dikemukakan oleh Yusuf al- Qordawy, bahwa kemiskinan ini bisa terentaskan kalau setiap individu mencapai taraf hidup yang layak didalam masyarakat. Dan untuk mencapai taraf hidup yang diidealkan itu islam memberikan kontribusi berbagai cara dengan jalan sebagai berikut.


1. Bekerja
Setiap orang yang hidup dalam masyarakat Islam, diharuskan bekerja dan diperhatikan berkelana dipermukaan bumi ini. Serta diperintahkan makan dari rizki Allah. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Mulk : 15 :
Artinya : "Dialah yang menjadikan bumi itu rumah bagimu, maka berjalanlah disegala penjurunya dan makanlah sebagian rizki-Nya".
Bekerja merupakan suatu yang utama untuk memerangi kemiskinan, modal pokok untuk menvapai kekayaan, dan faktor dominan dalam menciptakan kemakmuran dunia. Dalam tugas ini, Allah telah memilih manusia unbtuk mengelola bumi, sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Allah, bahwa hal itu pernah diajarkan oleh Nabi Saleh a.s kepada kaumnya, QS.          Hud: 61:

Artinya : "Wahai Kaumku ! sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu tuhan, melainkan dia. Dia telah menciptakan kamu dari tanah (liat) dan menjadikan kamu sebagai pemakmurmu".

2.      Mencukupi keluarga yang lemah
Sudah menjadi dasar pokok dalam syari'at Islam, bahwa setiap individu harus harus memerangi kemiskinan dengan mempergunakan senjatanya, yaitu dengan bekerja dan berusaha. Di balik itu, apa dosa orang-orang lemah yang tidak mampu bekerja? Apa dosa para janda yang ditinggal para suaminya dalam keadaan tidak berharta? Apa dosa anakanak yang masih kecil dan orang tuanya yang sudah lanjut usia? Apa dosa orang cacat selamanya, sakit dan lumpuh? sehingga mereka semua kehilangan pekerjaannya? apakah mereka dibiarkan begitu saja karena bencana tengah melanda dan menimpa mereka, sehingga mereka terlantar dalam kehidupan yang tidak menentu?
Melihat realitas di atas Islam tidak menutup mata, namun Islam justru mengentaskan mereka dari lembah kemiskinan dan kemelaratan, serta menghindari mereka dari perbuatan rendah dan hina, seperti mengemis dfan meminta-minta. Pertama-tama konsep yang yang dikemukakan untuk menanggulangi hal itu adalah adanya jaminan antara anggota suatu rumpun keluarga, Islam telah menjadikan antara anggota keluarga saling menjamin dan mencukupi. Sebagian meringankan penderitaan anggota yang lain. Yang kuat membantu yang lemah, yang kaya menvukupi yang miskin, yang mampu memperkuat yang tidak mampu, karena itu hubungan yang mengikat mereka. Faktor kasih sayang, cinta mencintai, dan saling membantu adalah ikatan serumpun kerabat. Demikinlah sebenarnya hakekat hubungan alami. Hal ini telah didukung oleh kebenaran syari'at Islam, sebagaimana yang disebutkan dalm QS. Al- Anfal: 75:

Artinya: "Dan anggota keluarga, sebagiannya lebih berhak terhadap anggota keluarga yang lain, menurut kitab Allah".

3.      Zakat
Islam mewajibkan setiap orang sehat dan kuat, untuk bekerja dan berusaha mencapai rizki Allah, guna menccukupi dirinya dan keluarganya, sehingga sanggup mendermakan hartanya di jalan Allah. Bagi orang yang tidak mampu berusaha dan tidak sanggup bekerja, serta tidak mempunyai harta warisan atau simpanan guna mencukupi kebutuhan hidupnya, ia berhak mendapatkan jaminan dari keluarganya yang mampu. Keluarga yang mampu tadi berkewajiban memberikan bantuan serta bertanggung jawab terhadap nasib keluarga yang miskin. 
Namun demikian, tidak semua fakir miskin mempunyai keluarga yang mampu dan sanggup memberi bantuan. Apakah kiranya yang akan dibuat oleh fakir miskin yang malang itu? Apakah mereka dibiarkan begitu saja, hidup dibawah tekanan kemelaratan dan ancaman kelaparan, sedangkan masyarakat disekitarnya yang didalamnya terdapat orang-orang kaya, hanya menyaksikan penderitaan mereka?.
Islam tidak akan membiarkan begitu saja nasib fakir miskin yang terlantar. Sesungguhnya allah SWT telah menetapkan bagi mereka suatu hak tertentu di dalam harta orang-orang kaya, dan suatu bagian yang tetap dan pasti, yaitu zakat. Sasaran utama bagi zakat itu adalah untuk mencukupi kebutuhan orang-orang miskin.
Di samping zakat juga masih ada hak-hak material lain, yang wajib di penuhi oleh orang Islam, karena berbagai sebab dan hubungan. Kesemuanya itu merupakan sumberdana bantuan bagi orang-orang fakir dan miskin merupakan kekuatan untuk mengusir kemiskinan dari tubuh masyarakat Islam. Hak- hak tersebut diantaranya adalah : a. Hak bertetangga
b.      Korban Hari Raya Haji
c.       Melanggar Sumpah
d.      Kafarah sumpah
e.       Kafarah Dihar
f.       Kafarah
g.      Fidyah bagi yang lanjut usia
h.      Al- Hadyu (pelanggaran dalam ibadah haji)
i.        Hak tanaman pada saat mengentan
j.        Hak mencukupi fakir miskin.

4. Al-Khizanah al-Islamiyah (sumber Material dalam Islam atau Baitul Mal)
Apabila dalam distribisi kekayaan yang diambil dari zakat untuk para fakir miskin tidak mencukupi, maka dapat diambil dari persediaan dari sumber material yang lain. Sumber material yang dimaksud adalah Khizanah al- Islamiyah.
Sumber-sumber material dalam Islam disini meliputi hak milik negara dan kekayaan – kekayaan umum, yang dikelola dan diurus oleh pemerintah, baik yang digarap langsaung maupun yang dikerjakan bersama, seperti harta wakaf, sumbner kekayaan alam, dan barang tambang yang ditetapkan dalam Islam.
Sebagian besar ahli fiqih Islam sangat berhati-hati dalam menyelamatkan hak fakir miskin dalam hubungannya dengan harta zakat. Karena itu, mereka tidak membolehkan harta zakat itu seluruhnya atau sebagian dipergunakan untuk kepentingan umum. Misalnya, untuk pembiayaan angkatan perang atau keperluan-keperluan lainnya yang serupa, meski pada saat itu kas anggaran belanja induk mengalami minus. Sedangkan kas anggaran belanja zakat dalam keadaan surplus. Kecuali dengan jalan pinjaman atas nama kas anggaran belanja induk, yang nantinya setelah kas anggaran belanja iru surplus kembali, pinjaman itu harus dikembalikan kepada kas anggaran belanja zakat.
Kekayaan itu harus dipegang dan dikuasai oleh pemerintah agar seluruh rakyat bisa menikmati manfaatnya. Segala sesuatu yang merupakan pemasukan Khizanah alIslamiyah merupakan sumber bantuan bagi orang-orang miskin, manakala pemasukan dan zakat tidak mencukupi para fakir miskin. Khizanah al-islamiyah ini sangat penting keberadaannya karena, ketika di antara kaum muslimin orang-orang fakir dan miskin membutuhkan bantuan, sedangkan kas sedekah (zakat) mengalami kekosongan. Dalam hal ini seorang imam (kepala negara) boleh mengambil uang khas harta pajak untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut. Pinjaman itu tidak perlu dinyatakan sebagai pinjaman yang harus dibayar oleh khas sedekah.
Dari baitul mal ini sesungguhnya merupakan persediaan paling terakhir setiap orang fakir dan orang-orang yang berkekurangan. Karena itu baitul mal milik semua orang, bukan milik seorang amir (pimpinan/kepala negara) atau kelompok orang-orang tertentu. 

5. Shodaqoh
Islam juga berusaha membentuk pribadi yang luhur, dermawan, dan murah hati. Pribadi yang luhur adalah insan yang suka memberikan lebih dari apa yang diminta, suka mendermakan lebih dari apa yang diwajibkan. Ia suka memberikan sesuatu, kendati tidak diminta dan tidak dituntu terlebih dahulu. Ia suka berderma (memberi infaq) dikala siang maupun malam.
Sebab itulah, telah turun sejumlah al-qur'an yang agung dan hadits Rasulullah yang mulia sebagai pembawa berita gembira dan penyampaian ancaman siksa, pembangkit dan penggerak gairah kerja, pendorong kearah ikhlas, berjuang, dan berderma serta pencegah sikap-sikap kikir dan bakhil. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-baqarah (2): 245:

Artinya: "Siapa saja yang mau meminjamkan kepada Allah dengan satu pinjaman yang baik, ia akan mengadakan (pembayaran) itu dengan berlipat ganda. Sebab, Allahlah yang menyempitkan dan meluakan rizki, dan kepadanyalah kalian dikendalikan".

Allah berfirman dalam QS. Al-Insan: 8- 10, yang berbunyi;

Artinya : "Dan mereka memberi makanan yang diseganinya, kepada orang-orang miskin, dan anak-anak yatim, dan orang tawanan. Sesungguhnya kami tidak memberi makanan kepada kamu melainkan karena Allah, kami tidak mengharap dari kamu balasan dan ucapan terimakasih. Sesungguhnya kami takit akan adzab Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang yang bermuka masam penuh kesulitan".



Konsep dan Pengertian Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS)

Zakat ditinjau dari segi bahasa memiliki beberapa arti, yaitu al-barakatu yang berarti keberkahan, al-namma yang berarti pertumbuhan dan perkembangan, ath-thaharathu yang berarti kesucian, dan ash-shalahu yang berarti keberesan. Sedangkan menurut istilah, pengertian zakat adalah bagian dari harta yang telah memenuhi syarat tertentu, yang diwajibkan oleh Allah untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.
Orang yang mengeluarkan zakat disebut muzakki, sementara orang yang menerima zakat disebut mustahiq yang terdiri dari delapan golongan (ashnaf), yaitu orang-orang fakir, miskin, pengurus zakat (‘amilin), muallaf, memerdekakan budak (riqab), orang-orang yang berhutang (gharimin), untuk jalan Allah (fisabilillah), dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil). Kententuan mengenai golongan orang yang berhak menerima zakat ini telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam QS. At-Taubah ayat 60, yang berbunyi:
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah binatang ternak (almawasyi), hasil tanaman (az-zuru’), emas dan perak (an-naqdain), perniagaan (attijarah), harta hasil temuan/harta karun (rikaz), dan hasil tambang (ma’din). Harta tersebut wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah memenuhi persyaratan harta wajib zakat, yaitu:
a.    Al-milk at-tam, artinya harta itu dikuasai secara penuh dan dimiliki secara sah, yang didapat dari usaha, warisan, atau pemberian yang sah, dimungkinkan untuk dipergunakan, diambil manfaatnya, atau disimpan. Harta yang bersifat haram tidaklah sah dan tidak akan diterima zakatnya. 
b.   An-namaa, yaitu harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki potensi untuk berkembang, misalnya harta perdagangan, peternakan, pertanian, dan deposito mudharabah.
c.    Telah mencapai nishab, maksudnya harta itu telah mencapai ukuran tertentu. Misalnya untuk binatang ternak jenis sapi, yaitu apabila jumlahnya telah mencapai 30 ekor atau untuk emas/perak nilainya telah mencapai 85 gram emas.
d.   Telah melebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan anggota keluarga yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan hidupnya. 
e.    Telah mencapai haul, artinya harta itu telah dimiliki minimal satu tahun. Untuk beberapa harta jenis lain, misalnya harta pertanian dan harta temuan, terdapat pengecualian, zakatnya dikeluarkan pada saat panen/saat harta tersebut diperoleh. 
Berbeda dengan zakat yang memiliki persyaratan tertentu, infaq dan shadaqah lebih bersifat fleksibel karena tidak memiliki persyaratan nishab, haul, serta golongan yang wajib mengeluarkan dan yang berhak menerimanya. Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk suatu kepentingan. Begitu pula dengan shadaqah yang berasal dari kata shadaqa yang secara bahasa berarti benar. Pengertian shadaqah sama dengan infaq, tetapi bentuk pemberiannya berbeda. Shadaqah tidak saja merupakan pemberian dalam bentuk materi, melainkan bisa juga dalam bentuk non-materi seperti memberi nasihat, tolong-menolong, dan berbuat baik pada orang lain.
(hafinuddin:1998)
. Hikmah dan Manfaat Zakat
Setiap kewajiban yang diperintahkan Allah SWT, termasuk adanya kewajiban berzakat, pasti memiliki hikmah dan manfaat. Hafidhuddin (2002), mengemukakan beberapa peran dan hikmah zakat, yaitu:
a)   Zakat merupakan perwujudan iman kepada Allah SWT, mensyukuri nikmatNya, menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi, menghilangkan sifat kikir dan rakus, sekaligus mengembangkan dan mensucikan harta yang dimiliki.
b)   Zakat merupakan sarana untuk menolong dan membina mustahiq terutama ke arah kehidupan yang lebih sejahtera. Zakat sesungguhnya tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif yang bersifat sesaat, melainkan juga memberikan kecukupan kepada mustahiq dengan cara menghilangkan/memperkecil penyebab kemiskinan. 
c)    Zakat sebagai pilar jama’i antara kelompok aghniya yang berkecukupan dengan para mujahid yang waktunya sepenuhnya untuk berjuang di jalan Allah sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk berusaha bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya.
d)   Zakat merupakan salah satu bentuk konkrit jaminan sosial yang  disyari’atkan oleh ajaran Islam bagi para mustahiq.  
e)   Zakat merupakan salah satu sumber dana pembangunan sarana dan prasarana yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana pendidikan, kesehatan, sosial-ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia muslim.
f)    Zakat dapat memasyarakatkan etika bisnis yang benar. Hal ini karena zakat berarti mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang diusahakan dengan baik dan benar.
g)   Zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Melalui zakat, terjadi transfer kekayaan dari muzakki yang memiliki kelebihan harta kepada mustahiq yang kekurangan harta.
h)   Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat untuk berzakat, berinfaq, dan bershadaqah menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan berusaha agar mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, serta berlomba-lomba menjadi muzakki dan munfiq (orang yang berinfaq). 

Ikhtitam


Berdasarkan   pemaparan di atas tentu akan semakin menambah keyakinan kita akan  kebenaran agama Islam yang selama ini kita anut dan yakini. Ternyata   semua unsur rukun Islam itu memiliki nilai filosofis yang tinggi yang   salah satunya adalah dalam rangka mengentaskan kemiskinan bangsa. Hal   ini lah yang akan meperkuat dua kalimat syahadat (syahadatain) yang   sudah sekian lama kita ikrarkan. Tidak ada lagi keraguan akan persaksian  kita bahwa tidak ada ilah (tuhan) yang wajib disembah kecuali Allah  SWT  dan Muhammad SAW adalah utusan-Nya yang membawa risalah ketuhanan  dan  keagamaan. Sehingga pondasi keislaman kita akan semakin kuat dan  tidak  akan pernah goyah wapaupun badai kencang datang mengoncang  sekalipun.  Hal ini karena keyakinan yang dilandasi oleh alasan yang  argumentatif,  hujjah matînah, dan bukti yang logis itu akan mudah dan  tetap terkristal dalam hati (qalbu) dibandingkan dogma semata. Bagi  kaum non-muslim,  jika mereka ingin mendalami hakikat dari ajaran Islam  tentu mereka akan  mendapati bahwa Islam adalah benar-benar agama yang  peduli dengan umat,  kehidupan dan kemanusian. Hal ini tentu berdasarkan  misi Islam yang akan  terus menebarkan rahmat bagi seluruh alam  (rahmatan li al-‘âlamîn).  Wallâhu a’lamu bi ash-shawâb.




       Yusuf al-Qardhawy, Konsep Islam dalam Mengentaskan kemiskinan, Surabaya : BinaIslam, 1996  
Sulaiman Rasid, Fiqh Islam, Jakarta : at-Tahiriyah, 1954                                                                                
Abu A'la al-Maududi, Dasar dasar ekonomi dalam Islamdan Berbagai Sistem masa Kini, Bandung: Al-Ma,arif. 1980
  Samsul Zakaria , Santri Ponpes Ashhabul Kahfi UII dan Mahasiswa Prodi Syarî’ah FIAI UII 2009.
Al-Qardawi, Y. 1993. Fiqhuz Zakat. Litera AntarNusa, Jakarta.

- Copyright © 2013 "Lebih dekat lagi" - jhaprut - Powered by Blogger - Designed by fajarullah -